SOSIALISASI DAN SKRINING KESEHATAN JIWA DAN PEMBEKALAN UNTUK KADER KESEHATAN JIWA
SOSIALISASI DAN SKRINING KESEHATAN JIWA DAN PEMBEKALAN UNTUK KADER KESEHATAN JIWA BAGI SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 BIREUEN
SMA Negeri 1 Bireuen kembali menggelar kegiatan bersama Puskesmas Kota Juang pada Kamis, 25 April 2024. Puluhan siswa dari kelas X dan kelas XI mengikuti Sosialisasi screening kesehatan jiwa di Mushalla SMA Negeri 1 Bireuen. Kegiatan yang bertemakan “Kesehatan Mental Remaja” ini sebagai wujud kerjasama antara SMA Negeri 1 Bireuen dengan Puskesmas kecamatan Kota Juang Bireuen
Menanggapi kegiatan tersebut, Kepala SMA Negeri 1 Bireuen, Zulfikri, S,Ag., M.M menyambut dengan baik kegiatan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dr. Tira Aswitama M.Epid dari Health Specialist UNICEF Aceh, Alya Munawwarah, S.Keb dari PKBI, DHO Kab. Bireuen, Nurhasanah, A.Mk dari Dinkes Bireuen, PJ Keswa, dan Maimun, AMk dari PKM Kota Juang PJ keswa atas kerjasamanya membantu warga sekolah untuk screening kesehatan jiwa.”
Kegiatan ini merupakan deteksi dini kejiwaan, yang nantinya dapat diselesaikan ditingkat sekolah. Jadi, kita dari puskesmas akan bekerja sama dengan BK.” kata Ibu dr. Tira Aswitama M.Epid selaku Health Specialist UNICEF.
secara khusus menitip pesan kepada peserta agar mampu menerapkan ilmu yang diperoleh untuk membantu teman-teman sebaya disekolah yang mengalami masalah kesehatan jiwa.
Setelah kegiatan selesai dilaksanakan, kepada peserta yang sudah diorientasi, khususnya bagi siswa-siswi yang sudah dilatih ini, diharapkan mereka mampu melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP)", harap dr. Tira Aswitama M.Epid yang bekerja di Unicef Aceh itu.
Mereka juga diharapakan bisa melakukan kaderisasi pada temen-temennya, dan menjadi Psychological First Aider (penolong pertama).
"Apabila mereka menemukan ada diantara teman-temannya yang terkena luka Psikologis, bisa membantu menguatkan mental temanya yang sedang mengalami masalah kesehatan jiwa itu tadi", harap dr. Tira Aswitama M.Epid.
Ia berpesan agar kita semua bisa menjaga kesehatan jiwa.
"Menjaga kesehatan jiwa itu penting agar kita mampu mengelola perasaan, memaksimalkan potensi diri, menghadapi berbagai kondisi kehidupan sehingga bisa lebih sehat, bahagia, kreatif, dan semangat mencapai impian", harapnya.
Tujuan melakukan sosialisasi kesehatan jiwa pada anak adalah untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan jiwa, agar siswa dan siswi bisa mengenali permasalahan-permasalahan dalam dirinya serta bagaimana pemecahan masalah jika mendapat masalah yang berat.
Diharapkan bagi siswa siswi yang mengalami gangguan emosional atau mendapat masalah berat untuk melakukan curhat ke tempat yang tepat seperti Guru BK, Wali kelas atau orang tua, jangan disimpan sendiri tanpa ada solusi.
Kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.” imbuhnya.
Screening kesehatan jiwa berlangsung selama kurang lebih 2 jam, dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Pada awal kegiatan siswa diberi arahan tentang screening kesehatan jiwa, Adapun sasaran screening kesehatan jiwa adalah usia remaja. Hal tersebut dilakukan dengan alasan perkembangan remaja merupakan fase pencarian jati diri, dimana remaja itu berada diantara dua persimpangan. Persimpangan antara dunia anak-anak dengan dunia dewasa yang menjadikan usia remaja memiliki emosi labil, mudah terpengaruh atau mudah berubah dikarenakan keadaan hormonal.
“Screening kesehatan sebenarnya untuk semua usia, dimulai dari usia 4 tahun hingga dewasa. Tetapi, saat ini kita mengambil sasaran usia remaja yaitu usia SMA karena usia-usia ini adalah usia peralihan. Dari anak-anak menuju dewasa tetapi belum dikatakan dewasa. Nah pada usia inilah, kondisi kejiwaan anak masih dalam kondisi yang rawan dan labil.” Kata Alya Munawwarah, S.Keb.
Ada beberapa kriteria seorang remaja dikatakan bermental sehat, antara lain:
- Dapat menerima perubahan-perubahan dalam dirinya dengan lapang dada
- Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial
- Dapat mengatasi hasrat seksualnya
- Mempu menemukan jati diri dan berperilaku sesuai jati dirinya
- Dapat menyeimbangkan pengaruh orang tua dengan pengaruh teman
- Dapat mengaktualisasikan kemampuannya
- Tidak mudah goyah apabila terjadi konflik
- Memiliki cita-cita dan tujuan hidup
Gangguan mental terjadi karena ada faktor yang mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi terganggunya kesehatan mental berasal dari faktor biologis, keluarga dan lingkungan. Adapun dampak negatif yang timbul karena gangguan mental tersebut diantaranya kenakalan remaja, kurang percaya diri, gangguan mental, bunuh diri, sex bebas, dan drugs abuse.
Pada kesempatan itu, pembina UKS SMA Negeri 1 Bireuen, Ibu Rahmi, S.Pd. , M.Pd didampingi Ibu Rusbaidah, S.Pdmenyampaikan bahwa beliau sangat mendukung dengan terselenggaranya kegiatan di SMA Negeri 1 Bireuen. Kami dari pihak SMA akan selalu welcome dengan program-program kesehatan dari puskesmas. Selain bentuk kerjasama yang baik, pihak sekolah juga akan mengetahui masalah yang terjadi pada siswanya.
SMA Negeri 1 Bireuen berharap kegiatan yang diselenggarakan di sekolah, khususnya sosialisasi screening kesehatan tidak berhenti sampai disini. Namun, ada tindak lanjutnya. Saya berharap kegiatan ini dilakukan secara berkala serta ada tindak lanjutnya, kita akan terus berupaya menjadi sekolah yang terus berbenah menjadi lebih baik.” Rahmi, S.Pd,. M.Pd.
Menurut penuturan Rahmi, S.Pd,. M.Pd., hasil dari sosialisasi ini akan dilakukan croscek jawaban responden terlebih dahulu kemudian dilakukan konseling dari BK dan puskesmas jika ditemukan anak yang bermasalah.
“Hasil Skrining kesehatan jiwa ini terlebih dahulu akan kami croscek jawabannya berdasarkan aplikasi SiJiwa apakah isiannya sesuai yang dikatakan oleh responden atau tidak, kemudian apabila ditemukan masalah mental dengan anak akan dilakukan konseling dari BK dan Puskesmas. Rencana kedepan screening akan kami laksanakan setidaknya 6 bulan sekali.”
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Berita Lainnya :
- UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARDIKNAS 2024
- WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG HUMAS PIMPIN UPACARA BENDERA
- SHALAT BERJAMAAH DI SEKOLAH UNTUK MELATIH KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK
- Kepala SMAN 1 Bireuen Pantau Ujian Akhir Sekolah
- 5 (Lima) Siswa SMAN 1 Bireuen Berhasil Melaju Ke Finalis OSN Provinsi
Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas :
Komentar :
Kembali ke Atas